Thursday, September 4, 2014

Tears in Heaven (Fingerstyle Cover)





Tears in Heaven by Eric Clapton, yang di fingerstyle-in sama Sungha Jung

Lalu gw cover lagi, tapi tanpa intro :D

Baru belajar tiga hari, harus banyak-banyak latihan lagi biar maknyuss, masih banyak fail note dan bpm yang lari nih btw..

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Source Link: YOUTUBE

"Would you know my name"

Wednesday, September 3, 2014

FINGERSTYLE LIST

Hello guys, nantinya post ini akan berisi beberapa list cover fingerstyle dari gw.
So, enjoyed it :D

1. Twilight - Yoga Utomo
2. Tears in Heaven - Yoga Utomo

"Orang yang mencintai musik lebih dari pada dirinya sendiri"

Regarded,
Yoga Utomo

Twilight (Kotaro Oshio)




Source Link: YOUTUBE
This is my first fingerstyle video cover :)

enjoy it..

Wednesday, August 13, 2014

That Flower.

        Malam kemarin merupakan malam yang panjang dan tak luput dari tetesan makna bagi gw dan mungkin dia yang ada di sebelah sana. Sedikit satu atau dua patah kata yang gw ucapkan terasa begitu sangat sensitif, dalam, intim, dan mengeruk apa-apa saja yang ada di dalam pikiran gw. Well, it's not that weird what you think about it, but im feeling so melancholic last night. That night, was the worth night for me. I didn't know what happened, but it is let me to put some words that she will never forget it, I hope so..

        You said you were talking about regret, sorrow and anythings about it, and you had a remors from that. So let me repeat over and over again for you, then you can plant some of them in self

     Gw tersentuh ketika mendapatkan cerita analogi dari seorang teman tentang kegundahan seseorang dalam hidupnya. Everythings. Lu tau cerita tentang seseorang yang diberikan kesempatan untuk jalan lurus disebuah taman dan mengambil setangkai bunga yang menurutnya paling baik untuk dia miliki dalam hidupnya? Mungkin sebagian besar orang udah pernah mendengar cerita ini berulang kali, begitu juga dengan gw. Tapi cerita ini bukan sekedar cerita fiksi bagi gw, cerita ini punya makna yang amat sangat dalam. Dan gw harap semua orang di luar sana tahu betul apa makna dari cerita ini. And, let me to tell you a story from the heart..

--------------------------------

         Kisah di sebuah taman yang sangat luas. Dua orang duduk berdampingan. Satu di antaranya adalah tetua penasihat yang sangat bijak, a wiseman to be. Dan di sebelahnya, bersandar anak dari seorang pengolah ladang yang memiliki impian sangat tinggi. Seorang anak yang memiliki pengetahuan luas akan bunga dan segala jenis tanaman. Seorang anak biasa, menjalani kehidupannya penuh dengan lika liku kehidupan, kebahagiaan, kegalauan hidup, dengan impian-impian nya yang tinggi. Seorang anak yang sedang beranjak dewasa. Itu kata yang tepat untuk seorang anak yang sedang menyandarkan punggungnya pada sebuah bangku. Seorang anak paruh baya yang akan menentukan jalan pilihan hidup. Hidup untuk mati atau mati untuk hidup. Anak itu bertanya-tanya kepada seorang penasihat di sebelahnya, "Yang mulia, bagaimana aku bisa menentukan jalan hidupku? Aku merasa sudah cukup umur, tapi tak kunjung dewasa."

        Seorang penasihat tertegun. Melihat raut muka sang anak melontarkan pertanyaan tersebut, ia iba bagaimana seorang yang sedang beranjak dewasa tak dapat menentukan hidupnya. Penasihat tersebut melihat kegundahan yang ada di dalam seorang anak itu. Hanya ada kegelisahan dan kegelisahan memenuhi hatinya. Sampai - sampai belenggu pun tak dapat keluar dari lingkarannya. Kemudian penasihat itu berdiri, menyimpulkan tangannya di belakang, dan berjalan di pinggiran taman, sambil berkata, "Kemarilah nak, akan kutunjukkan sesuatu kepadamu." Anak itu bingung, akan kemana ia dibawanya pergi. Lalu mereka berjalan berdampingan di pinggir sepanjang bentangan taman. Sampai akhirnya mereka sampai di sebuah gerbang kecil taman tersebut.

            "Inilah gerbang kehidupan mu, nak." Penasihat melontarkan senyum kepada anak tersebut.

        Anak itu bingung kembali, bertanya kepada sang penasihat, "Apakah aku harus mengikuti jejak terdahuluku? Mengolah ladang?" "Bukan itu yang aku inginkan, nak." jawab sang penasihat. Lalu penasihat berjubah hitam itu terdiam, kemudian mengatakan apa yang sebenarnya ia inginkan pada anak tersebut.

         "Lihat di depan matamu. Ada sangat banyak bunga yang tumbuh dengan subur dari dalam tanah, wanginya sangat harum, semerbak hingga engkau akan lupa dengan dunia mu sendiri. Masuklah ke dalam taman, berjalanlah sampai menuju gerbang yang satunya lagi di ujung taman. Jangan pernah berbalik. Dan jangan lupa, ambil satu bunga untukku, yang menurut hatimu itu yang terbaik. Ingat, jangan pernah berbalik."

            Hal itu terlihat mudah saja bagi seorang anak yang sedang beranjak dewasa, dengan nafsunya yang sangat tinggi dan menggebu-gebu, dia akan segera masuk ke dalam taman, dan memetik bunga yang menurutnya bagus untuk dirinya. Hanya jalan setapak yang dia lihat sepanjang mata memandang ke depan, ini akan mudah baginya untuk memetik bunga yang indah, pikirnya.

             Belum genap 6 meter melangkahkan kaki, matanya langsung tertuju pada satu bunga yang berada di sembulan bunga lainnya. Bunga itu tak begitu mencolok, warnanya tak begitu menarik, wanginya tak begitu harum, tetapi dia tumbuh dengan subur dan alami di antara bunga lainnya. Lalu anak tersebut memalingkan matanya kembali ke depan dan melanjutkan perjalanan. Pikirnya, bunga itu bukanlah bunga terbaik untuknya, mungkin masih ada buga yang lebih indah dan bagus di depan sana. Sepanjang perjalanan dia begitu resah tidak mendapatkan bunga yang terbaik untuknya. Hingga sampai akhir perjalanan menuju gerbang keluar, ia menemukan bunga yang sangat mencolok, warnanya indah, wanginya sangat harum, kelopaknya sangat indah, membuat dirinya ingin sekali memetik bunga itu. Dan akhirnya, tanpa berpikir panjang, ia memetik bunga tersebut dan keluar dari gerbang menemui sang penasihat sambil menciumi harum bunga tersebut.

            Sambil terlonjak-lonjak ia berikan bunga terbaiknya untuk sang penasihat. Tapi tak lama kemudian matanya terbelalak dan kaget. Bunga yang ia bawa tadi ternyata telah layu. Tangkainya berlumuran getah yang membuat kulit tangannya panas terbakar. Anak tersebut langsung membuang bunga tersebut kuat-kuat ke dasar tanah. Ia menangis kesakitan.Tangannya rusak oleh getah. Sang penasihat hanya bisa tersenyum dan berkata, "Apa yang kuminta?". "Kau bilang untuk memetik bunga yang indah menurutku!" bentak sang anak.

       Keadaan menjadi hening dengan rintihan kesakitan anak itu. Lalu, sang penasihat melanjutkan pembicaraan, "Sudahkah kamu kehilangan akalmu, nak? Seberapa tanggap kau mencerna permintaanku? Aku ingin bunga yang terbaik menurut hatimu. Bukan matamu. Bukankah engkau seorang anak pengolah ladang terbaik di desamu? Engkau memiliki banyak pengetahuan mengenai jenis tanaman dan bunga. Mengapa begitu terburu - buru mengambil keputusan? Tidakkah kamu telah membodohi dirimu sendiri? Merendahkan dirimu sebagai anak pengolah ladang terbaik." matanya berbinar dengan tajam menatap sang anak. Anak itu hanya terdiam, menekukkan lututnya pada tanah, menundukkan kepala, meneteskan air mata sambil memegangi tangannya yang terbakar kesakitan.

            Sang penasihat berjalan mendekati anak itu dan merangkul pundaknya, aku memberikan engkau satu kesempatan lagi. Satu kesempatan. Dan kau tak akan melanggar permintaanku, bisiknya. Kemudian anak tersebut kembali menuju gerbang dengan teratih - tatih melangkahkan kakinya. Saat masuk ke gerbang, dia langsung mengambil bunga yang menurut hatinya indah saat pertama kali masuk tadi, kemudian jalan menuju gerbang keluar untuk menemui sang penasihat. Dia berlari-lari menuju tempat sang penasihat. Tapi tak ada satu orang pun yang dia temui di tempat itu. Hanya kekosongan yang ada. Pohon yang berdesir tersentuh hembusan angin, rumput-rumput yang menari seirama, dan harum bunga yang ia petik. Harum bunga yang kian semerbak baunya.

        Anak itu pulang dengan tergopoh - gopoh membawa bunga harum yang tumbuh dengan subur yang kini berada di tangannya. Sesampainya di rumah ia merawat bunga tersebut dalam vas bunga yang sangat cantik, hingga bunga tersebut terlihat sangat indah dan cocok berada pada vas itu.

        Keesokan harinya, ia kembali melihat tangannya, luka bekas bunga beracun tersebut telah hilang, tetapi rasa sakit yang ia rasakan tidak pernah hilang. Tidak akan pernah hilang karena kebodohannya sendiri. Ketika sore hari tiba, ia duduk kembali di bangku pinggir taman, menunggu-nunggu datangnya seroang penasihat nya sambil membawa bunga yang berada dalam vas. Berjam-jam dia menunggu dan menunggu, sampai akhirnya ia menyadari sesuatu, bahwa seorang penasihat tersebut adalah hatinya sendiri.


~Sekian.




Sunday, June 22, 2014

22.06.2014

The time is roll on, sometimes..
This is the crushed day in my life
Then i think just a moment
Is the world just ended?

     This is the dumbass, stupidest, foolest day ever.
     Someone stab me please in the deep of my heart.. 

#galaumaksimal.

Metamorfosis

Kamu tahu? 
Seekor serangga yang hinggap pada pucuk daun itu?
Dia adalah kupu- kupu.
Mengepakkan sayapnya di pelupuk matahari.
Merona jingga saat senja.

Kurasa dia kupu-kupu yang baru bebas.
Bebas dari keterpurukannya.
Bebas dari belenggunya.
Menggunakan sisa hidupnya dari kekangan krisalis
Hanya untuk kebaikan dan kebaikan

Aku termenung sejenak
Cinta apa yang membuatmu seperti itu?
Tiada yang tulus kepadamu.
Seleksi alam akan membunuhmu.

Engkau makhluk penuh perjuangan
Makhluk penuh perubahan.
Makhluk tak mengenal pamrih
Mungkin Tuhan menciptakan kau
dari pemikiran seorang manusia

Negara ini butuh kupu-kupu
Keluarga ini butuh kupu-kupu
Aku butuh seorang kupu-kupu.
Kamu.

Aku senang perubahan
Aku senang metamorfosis
Aku ingin menjadi kupu-kupu
Tapi sayang,
Kamu belum menjadi kupu-kupu.

Sunday, May 11, 2014

Senja Semu

Pernahkah kamu sadar?
bahwa senja kala itu
sesungguhnya benar - benar indah
senja yang hanya satu kali
kamu temui dalam hidupmu


Ingatkah kamu?
untuk kali pertama
kamu bertemu dengannya
dia tersipu malu padamu
dengan senyum simpulnya


Di persimpangan teduh itu
kamu hanya bisa berkhayal
tetapi tidak, ini nyata
dunia tak sefana itu
tetapi tidak, ini nyata


Jam berdentang sangat kencang
Sesaat kamu terjaga 
Kembali ke persimpangan
Hanya daun berguguran
tersisa menginggalkan 
kisah manis tak terlupakan


Kamu kembali
Dan berkaca
ada ciuman merah
yang menempel erat
pada pipi manismu.


Sungguh
Senja itu
takkan tergantikan.
Senja itu
Kembalilah.

Don't Go Away

          Akhir - akhir ini gw lagi seneng  banget dengerin lagunya Oasis yang judulnya Dont Go Away, gak ngerti kenapa, tiba - tiba aja maknanya jadi dalem banget hahaha..

          Just explain yourself, how you feel..

Cold and frosty morning, there's not a lot to say
About the things caught in my mind.
And as the day was dawning my plane flew away
With all the things caught in my mind.

And I wanna be there when you're coming down
And I wanna be there when you hit the ground

So don't go away, say what you say
Say that you'll stay
Forever and a day, in the time of my life
Cause I need more time,
Yes, I need more time
Just to make things right

Me and you, what's going on?
All we seem to know is how to show
The feelings that are wrong.

So don't go away, say what you say
Say that you'll stay
Forever and a day, in the time of my life
Cause I need more time,
Yes, I need more time
Just to make things right

Yes, I need more time
Just to make things right

Yes, I need more time
Just to make things right

So don't go away.

For people far far away right there who ever being in my life.